random

7:39 AM

i wish i could say thank you in person to alexander desplat for his music changed my life

:')

drive

8:45 AM

beberapa bulan lalu, gue berkesempatan buat road trip ke semarang, jogja dan solo via jalur darat lewat tol transjawa. bukan pertama kalinya memang, karena tiap mudik ke jawa pun gue selalu melewati jalur yang sama, selalu kebagian jadi supir pula.

bagi yang belum tahu, tol trans jawa itu cenderung sepi. i kinda love the dry, barren vibes of the landscape though. ada sensasi yang beda tiap kali gue nyetir di sana. i contemplate about a lot of things when i drive. i still remember perfectly how sweet disposition was being played on the radio, and somehow my blood and adrenaline rushed so quickly that i pushed the gas even more (don't worry i limit my speed).

t'was the best ride ever that it was pictured perfect in my head, clearly. i can see i'll go back in any time soon.


7:57 AM

i wish i could eradicate the fear of rejection that obstruct me to gain bigger things in life

i wish i could eradicate the fear of rejection that obstruct me to gain bigger things in life


thoughts

things i'd like to teach to my kids

9:45 PM

someday, when i have kids.. i'd like to teach them one or two things about listening to other people.

first. people will always have opinion about us. sebagian besar dari opini-opini itu semua nggak harus dipikirin dan dijadikan alasan buat kita takut berekspresi. you feel like you wanna dance when you're happy? dance it out. you wanna color your hair blue? go for it. there'll always be people who like you, people who pretend that they like you, and people who just don't. we'll never be happy doing things when we're worrying the whole time thinking about other people's thoughts. eventually, we'll never be happy living our lives. their opinions don't matter, your happiness matter.

second. nggak perlu terlalu sering nanya tentang opini orang. apalagi sampai dijadiin validasi. terlalu banyak nanya pendapat orang perlahan bikin kita ngerasa nggak pernah pede dan berujung susah ngerasa yakin sama pilihan yang kita buat sendiri. don't depend your choice on anyone's opinion, you'll slowly lose yourself.

three. when we worry about other people's judgments too much, we'll become judgmental too. just let people be happy for what they're doing. let them be them and you just do you.

late night thoughts

chicken soup for the soul: best friend

10:24 PM

hai, b. it's (always) been a long time


di perjalanan menuju bandung ini, tiba-tiba gue punya hasrat untuk nulis. sumpah, gak ngerti kenapa gue selalu mendadak punya ide nulis di kereta. sayangnya, kereta makan udah penuh buat gue bisa santai buka laptop sambil ngecharge dan nulis dengan proper. gue nggak pernah suka nulis panjang pakai hp. tapi, urgensi untuk nuangin perasaan gue yang lagi membuncah banget ini bisa dibilang tinggi banget. terlalu tinggi, kalo ga gue tulis sekarang bisa jadi keburu basi, madingnya udah mau terbit. ba dum tss!

belakangan ini, gue kayak ditampar, disadarin. i guess this is just the time when i finally learned something about life; friendship. pertemanan, persahabatan, you name it.

what a best friend really is anyway? 

orang yang kemana-mana bareng gue di sekolah? chairmate bertahun-tahun? people whom i share lunch table with? orang yang nge-tag-in bangku kuliah buat gue? partner belajar ujian dan makan bubur barito setelahnya? people whom i take photos with on the first dan last day in school while wearing matching clothes? people you share memes or gossip in line groups?

well then i guess, i have so much best friends.

sebagai seorang introvert totok dari lahir (i'm an INTJ), gue jarang sekali merasa bergantung atau attached sama orang selain keluarga. all of a sudden, i remember a memory when my primary school friends and i went to dufan. gue yang gabung bareng temen-temen gue eventually ngacir sendiri, cobain wahana yang pengen gue coba tapi mereka ga mau, and i ended up exploring the whole place by myself until i got a call from the bus. gue ga pernah merasa takut sendirian atau merasa takut nggak-bareng-temen. that moment, i was so sure that i could actually live and find my own happiness without depending on the existence of friends.

konsep pertemanan nggak pernah punya arti yang mendalam dalam hidup gue sampai gue kuliah. jadi baru-baru ini gue lupa denger atau baca dari mana; tapi kata-kata ini benar-benar melekat banget di memori gue. padahal gue sendiri termasuk orang yang sangat pelupa, apalagi buat inget detail kata-kata orang lain. more or less, kata-katanya seperti ini:

Nemuin sahabat yang baik untuk jiwa kamu tuh susah langka. Punya sahabat itu rezeki. Ga semua orang bisa punya rezeki itu.

when those words came across, a particular person suddenly lingered on my mind. saat itu juga gue ngerasa 'disadarkan' kalau... ya dia tuh rezeki gue. lebih dari sekedar temen yang kemana-mana bareng, lebih dari sekedar chairmate, temen makan siang di kantin, temen yang ngetag-in bangku kuliah, atau temen gosip di grup line.

this person is my safe place. di depan orang ini, somehow gue bisa merasa emotionally naked. nggak banyak orang yang bisa bikin gue ngerasa nyaman (and vice versa) untuk diajak ngobrol dari hati ke hati. tentang hal-hal personal, tentang nilai-nilai yang masing-masing kita anut, tentang hal-hal yang gue treasure atau hal receh yang nggak gue suka tanpa takut ngerasa 'nggak aman', topik sesensitif keluarga yang gak bisa dishare ke sembarang orang, tentang issues yang gue hadapin, berbagi ketakutan, insecurity, kelemahan... or people whom i able to pour my feelings and share about my imperfections on life in the middle of the night. bersama mereka gue ngerasa energi, jiwa, mental dan batin gue recharged kembali. lucunya, gue bisa sahabatan dan punya ikatan emosional yang kuat secara alami dengan orang yang satu ini; yang kalo dipikir-pikir kenalnya singkat itupun melalui perantara, tapi jejak dia dalam hidup gue tuh jauh lebih berbekas dan ngena dibanding orang lain yang berada di sekitar gue bertahun-tahun lamanya. apa lagi sih namanya kalo bukan rezeki?

entahlah...

mungkin gue exaggerating di mata orang lain. atau mungkin pathetic?

to me, it's not. it's really something big. it's huge. gue nggak ngerti apa yang membuat kepribadian gue terbentuk kayak gini, tapi tanpa sadar, i tend to build walls to everyone dari sejak kecil. bagi gue yang nggak bisa easily open up to people; finding out people whom i can share this very little space of my introverted self adalah sesuatu yang nggak bisa disebut biasa aja. 

she's the kind of people where my 11 years old self would be willing to explore dufan together; bukan karena gue takut sendirian dan nggak ada teman, tapi karena gue sangattt sayang sama orang ini... dan betapa jauh lebih menyenangkan dan bahagianya pasti perjalanan gue dengan kehadiran dia.

orang yang bersangkutan juga pasti udah tau (dan pasti senyum senyum sendiri bacanya hoek), as i have expressed my gratitude to this person. you know who you are ya. thank you. keberadaan lo ngebuat gue untuk pertama kalinya, di umur dua puluh satu, ngerasa kalo semandiri apapun gue, gue nggak harus ngejalanin hidup ini sendirian. indeed, punya sahabat itu rezeki; dan gue bersyukur lo rezeki gue.

been a long time, jealousy

11:37 PM

i just sat next to a father who keeps making phone call to his little son. i heard the whole conversation as he turned the volume very high, as if he wanted everyone to hear how lovely that his innocence child begging him to come home; saying that he misses him. geez the whole trip was suffocating that it reminded me how sucks jealousy is.

-

9:53 PM

i'll never be ready for adulthood

late night thoughts

privilege

11:12 PM

what does privilege mean to you?

some people might see privilege implied by having a decent place to live. some others think of education. loaded with golds and money, perhaps? or being a royalty? a great physical appearance? a functional family?

sometimes we see things we don't have as a privilege someone else has. i have another think coming that --maybe, just maybe, we kinda overuse this word just a little bit too much as an excuse of achieving things.

late night thoughts

figuring out

10:22 PM

this blank space gives me such a heavy pressure. every single time. di saat yang sama, juga seolah ngetawain gue yang kebingungan harus nulis apa. harus berbagi apa. harus cerita apa. harus apa.


...when will i finally be able to figure things out in my life.

reminiscing

a lil update on life

1:12 AM

ada sesuatu yang bikin gue ngerasa ada di rumah tiap kali nulis di blog. nggak peduli betapa gue yang sekarang sangatlah illiterate (funny how it contradicts my blog title; little-ature) dan ngalamin kesulitan untuk mulai nulis. perhaps it's because i don't need to prove anything to anyone when i write here. or maybe, it's because this blog has witnessed my personal growth ever since 9 years ago. anyway, listening to bon iver's songs while blogging is a little thing i grateful so much in life. 

an update: on life

oke. pertama, gue juga nggak ngerti kenapa hasrat gue untuk nulis selalu dateng ketika gue seharusnya lagi belajar buat uas. finals are coming in a couple days, y'all. i'll finally end this fucking semester in 10 days. to sum up my first half year of 2019; i'd say that life has completely defeated me. i got my first ever mental breakdown this semester. never have i ever feel so weak and vulnerable in my life until it hits me; beaten me up like shit. i went through several sleepless nights full of tears not knowing exactly the reason of why i'm crying. fakta bahwa gue kesulitan memetakan alasan mayor di balik kesedihan itu justru bikin gue makin stress. til i had to accept (atau mungkin memaksa menerima) that it's not always have to be a major reason i had to look for. mungkin hal-hal kecil yang jadi beban pikiran dan tekanan gue yang berakumulasi jadi satu; is simply the reason behind why. i tend to isolate myself from people on those hard days. i always feel so tired i felt like a dead man walking. begitu sampe kamar, gue bisa cuma rebahan sampe tengah malam, lalu nangis, diam, nangis lagi, capek, nangis lagi sampai pagi, ketiduran, bangun, kuliah, pulang, rebahan, and siklusnya keulang lagi. the cycle went for a few days until i realized; ini nggak sehat. i need to seek for help. decided to text my mom on midnight "i am so tired, i'm stressed out. i'll tell you why, but i think i might have to turn my phone off for a couple days, seeking for a lil peace within myself first, don't worry". but you know, when you say 'don't worry, yang ada orang yang nerima pesannya malah cenderung worry. apa yang terjadi selanjutnya adalah mama dan mba ajeng made a lot of phone calls lewat telepon kosan. i felt really bad about it, but i can't help to admit that there's something wrong with me too. gue nggak pernah merasa sefragile ini, selemah ini dan sehampa ini. i also told (lebih ke rant sebetulnya. 4am rants!) one of my bestfriend regarding this situation. sulit buat gue berani menceritakan perasaan gue ke orang lain dan ke keluarga gue tentang hal ini. gue bahkan hanya me-forward notes hp isi curahan hati--kestressan dan makian tanpa sensor gue-- just because; gue nggak bisa ceritain itu selayaknya gue harus cerita ke keluarga gue. apa yang gue rasain ga akan sampai sepenuhnya tanpa kata-kata inappropriate di dalamnya. and i felt so fucking relieved. satu hal yang gue pelajari dari momen ini; mungkin sebenarnya apa yang gue butuhkan adalah berbagi... gue sadar betapa jarangnya gue menyalurkan emosi gue dan memperlihatkan sisi fragile gue ke orang lain. the response i got was very unexpected, yet very relieving.

gue: *forwards notes*
gue: i can't accept any advice right now
mama: iya mama ngerti. mama percaya kamu akan bisa ngelewatin ini semua. pasti capek kalo igin marah keluarin semuanya sekarng, nangis sebanyak-banyaknya. mama nggak akan ngash ceramah apa-apa, tapi kalo kamu ngerasa butuh bantuan, kamu boleh ngomong sama mama, mba ajeng, atau bantuan profesional sekalipun. dengan kamu sadar sendiri kalo kamu stres, itu jauh lebih baik daripada nggak sadar sama sekali. ini bukti kalo kamu masih berusaha untuk ngatasin masalah yang lagi kamu hadapin. nggak mudah memang, tapi semuanya bisa lebih cepat ditangani kalo kamu mencari bantuan dari orang yang tepat. emosi yang kamu luapin melalui tulisan di notes bisa jadi salah satu cara untuk membuat pikiran lebih tenang. nangis sebanyak-banyaknya, tulis sebanyak-banyaknya. kalo perlu marah, nggak ada salahnya untuk ngomong kasar. toh itu notes yang tulis sebagai bentuk luapan emosi. tuangin semua kata-kata yang ada di pikiran tanpa sensor sedikitpun. kalo memang lewat tulisan belup cukup, osya nggak mau cerita ke amma, mba ajeng, atau ke teman sekalipun, kamu boleh minta bantuan konseling. ini salah satu cara yang mama bisa kasih sebagai tanda mama percaya sama kamu dan dukung kamu untuk ngelewatin masalah yang lagi kamu hadapin. kapanpun osya mau dan butuh, osya boleh minta bantuin ini kapan aja

i swear i got the best mother in the world.

 a few days after felt so.. bland? i'm not sure what's the right word to describe the days after. yang jelas, perasaan gue jauh lebih baik dan gue mulai bisa coping dan berdamai dengan keadaan gue saat itu; jadi gue memutuskan untuk nggak jadi mencari jadwal sesi konseling.

sekarang?
i feel pretty normal; both physically and mentally. ever since my first ever mental break down, i learn something very important. mungkin klise; but it is really okay to feel not okay. kita manusia yang punya emosi; bukan hal yang salah untuk meluapkan atau nunjukkin ekspresi itu. it is okay to feel sad and/or stressed, as long as we know how to cope and deal with it. but when we don't, it's okay to seek for help.

well, i guess we are both strong and fragile creatures, aren't we?

family

little one

11:06 PM

lately, i find so much joy by looking at tiny babies. the newborns. the world really does have a weird sense of humor, doesn't it? i remember how i used to hate babies and kids. i even thought newborns are weird as they, sometimes, look like aliens. but now, i really do hope someday i'll be given the opportunity to have one. even though some part of myself are scared and wondered if i would ever be ready or capable to be a good parent, i know for sure that i want to raise a kid (or kids) someday. anyway, here comes the big news. big huge. mba yaya is pregnant. i am (way too) happy to hear that when she brought the news. geez, my sister is soon to become a mom! entah untuk yang keberapa kali gue bilang 'rasanya baru kemaren..' and reminisce things my sister(s) & i used to do back then when we were kids. dear niece/nephew, i'll cherish you as i'll cherish my own kids in the future. i love you already. dear little one, i really, really, can't wait to see you soon

MV

secukupnya

3:08 PM



'a therapy for your mental health', indeed

late night thoughts

thank you

8:34 PM

hanya ada segelintir orang di hidup gue yang pernah menyaksikan & been through with me.. emotionally naked.

fragile.

and i'm thankful for your existence.

for handling me through those bumps. for accepting me being who i am, my emotions. my random rants at 4 am when i had my breakdown. my random burst-out tears in the car at midnight.

thank you

you know who you are.

so today

random

7:08 PM

it's raining outside and here i am; stuck in the library among the other people.

have i ever told you that library is my favorite place?

i love to spend my free times here. guess this is the only place where you can walk around, eat, and just sit and relax alone without feeling weird. kenapa sih masih ada orang yang nganggep spend some time sendiri tuh aneh? for me it's liberating. lega banget rasanya.

life has been pretty much normal. mulai ada kesibukan, tugas, dan kegiatan-kegiatan lainnya. sejujurnya gue agak menyesal kenapa gue memutuskan ambil kuliah jamber semester ini. tadinya gue berharap senin gue suci. kalo senin gue suci, gue punya waktu 3 hari buat ngabisin weekend di rumah.

by the way, mba yaya left us this morning. tadi pagi gue, mba ajeng dan mama bareng-bareng nganterin mba yaya ke airport setelah dari kemarin keliling-keliling wisata kuliner di jakarta. mama bener-bener pengen manjain mba yaya sebelum dia pergi ke pontianak. jalan-jalan kesana, kesini, makan ini makan itu dijabanin. tapi yang pasti, dari kemarin kita ngabisin waktu bareng dan berkualitas. kita cerita banyak, ngobrol banyak, more hugs.. more tears.

mata gue sampe sembab banget tadi pagi. dipikir-pikir, dari kecil, kita emang ga pernah tinggal bareng untuk waktu yang lama. trus sekarang masing-masing anggota keluarga gue hidup kepisah-pisah. gue di depok, mama di bandung, mba ajeng di slipi, papa di cikini, dan mba yaya sekarang di pontianak.

akhir akhir ini pikiran gue nggak tenang. gue kepikiran mama terus yang mulai sekarang sendiri di bandung. meskipun ada art, gue tetep khawatir. puncaknya kemarin waktu gue di bandung abis pulang malem, gue ngeliat pager rumah kebuka dan ga dikunci gembok, pintu rumah juga cuma kekunci satu kali. harusnya itu tugas art gue buat mati-matiin lampu dan kunci rumah begitu udah malem. entah kenapa gue agak kalut waktu itu negur art gue dengan nada tinggi. bukan simply karena dia lalai, tapi karena gue tau untuk beberapa tahun ke depan, cuma dia yang bisa jagain mama sehari-hari selama gue nggak ada di rumah. dan dia nggak hati-hati.

gue juga jadi mikir kemana mana. kenapa gue harus kuliah di sini, jauh dari keluarga yang butuhin gue? kenapa gue ga kuliah di bandung aja?

huffff

family

she's leaving (2)

9:58 PM

lalu kita pelukan untuk waktu yang lama.

"osya mau tidur sama mba yaya."

"iya..."

...

gue sadar ketika kakak gue menikah, dia akan 'terlepas' dari keluarga dan memulai jalan hidup baru di keluarga yang baru; keluarga kecilnya bersama suami & anak-anaknya nanti.

gue sadar suatu saat dia akan meninggalkan rumah.

tapi gue nggak pernah benar-benar tau rasanya sampai hari ini.

i never had this kind of feeling & sadness before. as i'm writing this, i burst into tears.

it felt worse than a heartbreak.

family

she's leaving

9:48 PM

siang kemarin gue sampai ke rumah dari perjalanan jakarta-bandung.


i was expecting to spend this week just staying at home, doing nothing, yang penting bareng keluarga gue. selama liburan kemarin, gue selalu jadi 'milik' orang lain.

begitu masuk rumah & salam, gue rebahan di sofa depan tv. damai. lega. rumah!

...sampai mba yaya bilang, "osya, minggu depan mba yaya pindah."

"pindah kemana?"

"ke pontianak."

"hah? hahaha jangan boong ah! bercanda kan?"

"engga..."

"don't you dare lie to my face! ga mungkin. mba yaya bercanda kan?"

"..."

"demi apa..."

and then my mum came and said, "sya, minggu depan mba yaya pindah. satu minggu ini kita bareng-bareng & seneng-seneng terus ya, kita jalan-jalan."

and then i cried.

we cried.

...

late night thoughts

things about D

9:12 PM

last year was though.


but i'm glad i have someone i always can rely on during my ups and downs, during my late night thoughts, during indomie session at the nearest warkop, before and after class, and during my sleepless nights studying perdis for UAS.

i always wanted to write something about him, but somehow i couldn't.. you left me no words, D. even after these whole months.

kamu pernah nggak ketemu orang yang somehow bikin kamu ngerasa emotionally naked?

that's exactly how i feel whenever i'm with him.